28 research outputs found

    Prototype Sistem Penetralisir Asap Rokok Menggunakan Filter Karbon Aktif Tempurung Kelapa Berbasis Internet Of Things (IOT)

    Get PDF
    Berdasarkan pemantauan Greenpeace pada semester pertama 2016 tercatat tingkat polusi udara Jakarta dalam kondisi sangat mengkhawatirkan yaitu berada pada level 45 μg/m3, atau 4,5 kali dari ambang batas ketetapan WHO. Dari  permasalahan tersebut maka penulis terinspirasi merancang Prototype  Sistem Penetralisir Asap Rokok Menggunakan Filter Karbon Aktif Tempurung Kelapa Berbasis Internet Of Things (IoT) dengan menggunakan microcontroller NodeMCU ESP32. Tujuan dari penelitian ini adalah Memonitoring dan menganalisa Sistem Penetralisir Asap Rokok berbasis Internet Of Things dan menguji karbon aktif Tempurung Kelapa dengan menggunakan Microcontroller NodeMCU ESP32. Dari hasil pengujian dan pengukuran dari alat ini, yang dilakukan sebanyak dua kali dengan volume karbon aktif 400 gram dan 500 gram, ditemukan bahwa, semakin banyak volume karbon aktif yang digunakan maka proses penetralisiran akan semakin cepat. Karbon aktif dengan volume 400 gram, asap rokok dapat dinetralisir selama 11 sampai 14 menit, sedangkan dengan volume karbon aktif 500 gram waktu yang dibutuhkan adalah 7 sampai 8 menit. 

    Meeting Standards Through Integrated Curriculum: Point of View by Sussan M. Drake and Rebecca C. Bruns

    Full text link
    Through an integrated curriculum, it is expected that the fulfillment of a maximum standard of learning for students' problems while learning,  the integrated curriculum will determine the content, processes, materials, and learning materials that teachers do to students in the classroom. Students who have problems are expected to be able to overcome the problem both those who lack achievement and are left behind, the evaluation carried out is also expected to be able to measure the ability of students to improve learning that has been done, besides  it can be compared between one school to another with an evaluation. So we need a standard-based approach and an integrated curriculum, the second offers several strategies in developing an integrated curriculum that has been proven in its implementation, thirdly to validate an integrated curriculum by offering examples of integrated curricula that have proven to be successful

    Image Data Classification by Nfes-model

    Full text link
    In this paper, we propose an identification method of the land cover from remote sensing data with combining neuro-fuzzy and expert system. This combining then is called by Neuro-Fuzzy Expert System Model (NFES-Model). A Neural network (NN) is a part from neuro-fuzzy has the ability to recognize complex patterns, and classifies them into many desired classes. However, the neural network might produce misclassification. By adding fuzzy expert system into NN using geographic knowledge based, then misclassification can be decreased, with the result that improvement of classification result, compared with a neural network approximation

    Penerapan Program K3 pada Pembangunan Gedung Tinggi di Kota Pontianak

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh lemahnya tingkat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada Pembangunan Gedung Tinggi di Kota Pontianak berdasarkan hasil observasi yang peneliti yang lakukan, para pekerja cenderung melupakan Alat Pelindung Diri (APD) pada saat melakukan pekerjaan konstruksi. Peneliti memfokuskan masalah penelitian ini pada tingkat keselamatan kerja pada pembangunan gedung tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah The Hazard and Operability Study (HAZOP) melalui perangkingan OHS Risk Assessment and Control dan Peraturan Mentri Pekerjaan Umum (PERMENPU) NOMOR:05/PRT/M/2014. Sumber data penelitian ini adalah Tim Manajemen Safety. Metode yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil yang diperoleh dari penilian ini ditemukan 26 temuan potensi bahaya, dengan 1 resiko ekstrim, 1 resiko tinggi, 2 resiko sedang dan 3 resiko rendah dengan metode HAZOP. Sedangkan dengan metode PERMENPU terdapat 3 tingkatan resiko dengan resiko tinggi dan sedang (orang) sedangkan resiko rendah (orang, harta benda, lingkungan dan keselamatan umum)

    Penerapan Konsep Nilai Hasil pada Proyek Pembangunan Gedung di Kota Pontianak Studi Kasus pada Proyek Pembangunan Ruko 4 Lantai di Jalan Pangeran Natakusuma, Pontianak

    Full text link
    Proses perencanaan hingga pengendalian selama pelaksanaan pekerjaan konstruksi merupakan kegiatan penting dari suatu proyek. Keberhasilan atau kegagalan dari suatu proyek dapat disebabkan perencanaan yang tidak matang serta pengendalian yang kurang efektif, sehingga kegiatan proyek tidak efisien. Hal tersebut akan mengakibatkan keterlambatan, menurunnya kualitas, dan meningkatnya biaya pelaksanaan. Untuk mengurangi dampak keterlambatan dan pembengkakan biaya proyek, dapat digunakan konsep nilai hasil sebagai alat ukur kinerja yang mengintegrasikan antara aspek biaya dan aspek waktu. Berdasarkan kinerja biaya dan waktu ini, dapat diidentifikasi kinerja keseluruhan proyek maupun paket-paket pekerjaan di dalamnya dan kemudian memprediksi biaya dan waktu penyelesaian proyek
    corecore